Terkadang
kita selalu mendengar, ada istilah bahwa “wanita itu bengkok” seperti tulang
rusuk. Tentu mungkin ada yang bertanya-tanya maksudnya apa? Apakah dia
benar-benar diciptakan dari tulang rusuk nabi Adam? Atau sifatnya yang memang
“bengkok” dan perlu diluruskan oleh laki-laki?
Memang
benar terdapat beberapa hadis yang menjelaskan bahwa “wanita diciptakan dari
tulang rusuk yang bengkok”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ
تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ
بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا
طَلاَقُهَا
“Sesungguhnya
wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu
jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa
bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa
untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”
(HR. Muslim)
Dan
sabda beliau,
اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ
الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ … -وَفِي رِوَايَةٍ- الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ
“Berwasiatlah
kalian dengan kebaikan kepada para wanita (para istri), karena wanita itu
diciptakan dari tulang rusuk…” Dalam satu riwayat: “Wanita itu seperti tulang
rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maksud
tulang rusuk laki-laki yaitu tulang rusuk Nabi Adam ‘alaihissalaam, sebagaimana
dalam Al-Quran. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ
وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
“Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S An-Nisaa: 1)
Jika
melihat penjelasan ulama, maka makna bengkok adalah:
Makna
hakiki, yaitu benar tercipta dari tulang rusuk yang bengkok
Makna
yang menggambarkan sifat wanita, yaitu “kebengkokan” yang perlu diluruskan oleh
suami mereka dan wali laki-laki mereka serta dijaga, karena memang wanita
terkadang lebih mengutamakan perasaan daripada akal mereka
Karenanya
suami selayaknya memaklumi kebengkokan wanita dan bersabar. Misalnya ketika
sensitif datang bulan, maka selayaknya suami mengingat kebaikan-kebaikan istri
yang merawat anak-anak dan bersabar di dalam rumah untuk suami. Demikian pula
para istri, juga harus sadar bahwa terkadang dia bengkok dan mungkin sering
menyusahkan suami, membentak suami dan kadang jarang bersyukur dengan kebaikan
suami. Ingat juga bahwa kebanyakan penduduk neraka adalah wanita, karena
seringnya mengingkari kebaikan suami.
Berikut
penjelasan ulama mengenai “kebengkokan wanita”,
Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (semacam MUI di Saudi):
“Dzahir
hadits menunjukkan bahwa wanita (yang dimaksud di sini adalah Hawa ) diciptakan
dari tulang rusuk Adam. Pengertian seperti ini tidaklah menyelisihi hadits lain
yang menyebutkan penyerupaan wanita dengan tulang rusuk. Bahkan diperoleh
faedah dari hadits yang ada bahwa wanita serupa dengan tulang rusuk. Ia bengkok
seperti tulang rusuk karena memang ia berasal dari tulang rusuk.
Maknanya,
wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok maka tidak bisa disangkal
kebengkokannya. Apabila seorang suami ingin meluruskannya dengan
selurus-lurusnya dan tidak ada kebengkokan padanya niscaya akan mengantarkan
pada perselisihan dan perpisahan. Ini berarti memecahkannya.
Namun
bila si suami bersabar dengan keadaan si istri yang buruk, kelemahan akalnya
dan semisalnya dari kebengkokan yang ada padanya niscaya akan langgenglah
kebersamaan dan terus berlanjut pergaulan keduanya. Hal ini diterangkan para
pensyarah hadits ini, di antaranya Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (6/368) semoga Allah Ta’ala
merahmati mereka semua. Dengan ini diketahuilah bahwa mengingkari penciptaan
Hawa dari tulang rusuk Adam tidaklah benar.”
(Fatwa
no. 20053, kitab Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta`,
17/10)
Demikian
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar