Minggu, 19 Mei 2019

Linguistik Modern Antara Timur dan Barat (MM)


1.      Pengertian lianguistik secara etimologi dan terminology
Secara etimologi, kata linguistik diserap dari bahasa Latin “lingua” yang berarti bahasa. Dalam bahasa Inggris disebut linguistics, artinya: ‘ilmu bahasa.’[1]  Kata linguistics kemudian diserap oleh bahasa Indonesia menjadi linguistik dengan makna yang sama, yaitu ‘ilmu tentang bahasa’ atau ‘telaah bahasa secara ilmiah.[2]
Dalam beberapa literatur berbahasa Arab, di antaranya dikemukakan oleh ‘Atiyah, bahwa kata linguistik diterjemahkan dengan علم اللغة juga[3] disebut dengan:
علم اللسان، اللسانيات، الألسنة، الألسنيات، اللغويات
Sedangakan secara terminologi, menurut Kridalaksana, linguistik adalah Ilmu tentang bahasa atau penyelidikan bahasa secara ilmiah.[4]  Definisi ini tidak berbeda dengan pendapat John Lyons. Menurutnya, linguistic adalah pengkajian bahasa secara ilmiah. Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan pengkajian atau studi bahasa secara ilmiah adalah penyelidikan bahasa melalui pengamatan-pengamatan yang teratur dan secara emperis dapat dibuktikan benar atau tidaknya serta mengacu pada suatu teori umum tentang struktur bahasa.[5]

TUGAS METODE KRITIK HADIS KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS ISTAHADHAH (Eljuwairy)



حدّثنا عبد الله بن ينوس قال : أخبرنا مالك عن هشام بن عروة عن أبيه عن عائشة أنّها قال : جائت فاطمة بنت أبي حبيش لرسول الله صلي الله عليه و سلّم :
 يا رسول الله إني لا أطخر , أفأ دع الصّلاة ؟ فقال : يا رسول الله صلي الله عليه و سلّم ( إنّما ذلك عرق و ليس بالحيضة, فإذا أقبلة الحيضة فأترك الصّلاة , فإذا ذهب قدرها, فاغسلي عنك الدّم و صلى )
            Dikabarkan ‘Abdullah ibn Yunus  berkata: mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam ibn ‘Urwah dari ayahnya dari ‘Aisyah ra. Bahwa  Fatimah binti Abu Hubaisy datang kepada  Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mengeluarkan darah istihadhah. Apakah aku tinggalkan halat?” Beliau menjawab: “ Jangan, karena itu hanyalah darah penyakit. Akan tetapi tinggalkanlah shalat dengan perkiraan waktu panjangnya masa haidmu, setelah itu mandi dan kerjakanlah shalat”.[1]

PSI Dengan Pendekatan Hadis


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Puji syukur kehairan Allah SWT atas rahmat, taufiq dan karunia-Nya sehingga penulis, mereka adalah Muhammad Zayyadi Al-Faroby NIM 18720020, Mohammad Masykur NIM 18720069 dan Muhammad Tareh Aziz NIM 18720087, mampu menyusun dan menyelesaikan tugas mata kuliah pendekatan studi Islam (PSI) dengan dosen pengampu Dr. H. Zulfi Mubarok, M.Ag, pada progam magister pendidikan bahasa Arab semester dua pascasarjana Universitas Islam Negri Maulana  Malik Ibrahim Malang tahun ajaran 2019. Makalah ini berisi tentang pendekatan hadis dalam studi islam.
Dilihat dari urgensi dalam pendekatan hadis ini adalah banyaknya hadis-hadis yang sangat popular di telinga masyarakat, bahkan hadis tersebut dibuat dalil atau rujukan yang mana mereka gunakan sebagai dasar amalan dalam melaksanakan suatu ibadah bagi sebagian masyarakat yang tanpa tahu kebenaran dan kesahihan dari hadis yang  telah mereka dengar, sehingga untuk menghindari hadis-hadis palsu dikalangan masyarakat tentunya perlu sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan hadis, adapun peran dan kontribusi dari pendekatan hadis ini bagi studi Islam adalah menjadi salah satu rujukan dalam mencarikan solusi dari masalah-masalah yang kontemporer yang telah terjadi dikalangan masyarakat dengan kualitas hadis yang shohih dan secara perlahan dapat menghilangkan hadis-hadis yang diragukan kesahihannya atau bisa disebut hadis palsu.

Pemaknaan Kebengkokan Wanita sebagaimana Tulang Rusuk

Terkadang kita selalu mendengar, ada istilah bahwa “wanita itu bengkok” seperti tulang rusuk. Tentu mungkin ada yang bertanya-tanya maksud...