A.
Pengertian Psikologi Belajar Agama
Pengertian psikologi : psikologi berasal dari bahasa yunani (filsafat
barat) terdiri dari :
Pyche : jiwa dan Logos : ilmu pengetahuan
Jadi psikologi di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku individu dalam interaksi dengan lingkungannya, ilmu pengetahuan yang mengobservasi dan mengukur sebuah tingkah laku manusia.
Sedangkan dalam konteks islam psikologi disebut sebagai (nafsiologi).
Pengertian belajar : belajar adalah suatu proses usaha individu
untuk memperoleh sesuatu yang baru dari hasil perubahan tingkah laku yang
berdasarkan pengalamannya.
Pengertian agama : suatu fitrah atau pengabdian kepada Allah SWT
dengan internalisasi perilaku seorang hamba terhadap Tuhannyan (Allah SWT)>
Jadi pengertian dari Pendidikan Belajar Agama adalah suatu
internalisasi dan aktualisasi perilaku beragama seseorang, melalui perubahan tingkah laku dalam mencari
ridho Allah SWT, melalui latihan pengalaman, dan amalan ibadah stiap harinya.
Ruang lingkup Pendidikan
Belajar Agama:
1. Konsep dasar pedidikan
belajar agama
2. hakekat agama terhadap kejiwaan: fitrah atau instinks
3. Factor- factor yang mempengaruhi perkembangan jiwa beragama
4. perkembangan dan aktualisasi fitrah beragama di setiap fase
perkembangan
5. penerapan Reward (ganjaran atau imbalan) dan punishment
(hukuman)
Berdasarkan pengertian d iatas, dapat dipahami bahwasannya objek
psikologi belajar adalah perilaku/tingkah laku seseorang yang terlibat dalam
suatu proses belajar, yaitu pendidik (pengajar) dan murid.
Hakikat
hidup beragama dari segi kejiwaan:
1.
Pemahaman
tentang jati diri (self identity) sebagai mahluk ciptaan Allah SWT
يَأَيُّهَا النَّاُس أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَي
اللهِ وَاللهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
.الأية
Yang artinya : Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah
SWT; dan Allah Dialah yang maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha
Terpuji.[1]
2.
Pemhaman
tentang tujuan hidup/mencari ridho Allah SWT
إِنَّ الّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
أُلَئِكَ هُمُ الْخَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ
عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّتُ عَدْ نٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ
فِيْهَا أَبَدًا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ الأية
Yang artinya : Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah
syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.[2]
3.
Pemahaman
tentang tugas dan fungsi hidup
4.
Pemahaman
tentang bahwa hidup di dunia ini adalah sebuah cobaan atau ujian
5.
Pemahaman
tentang potensi ruhaniyah dirinya, dan
kiat-kiat pengelolahannya
6.
Kesadaran untuk
mengendalikan diri
7.
Mempunyai
komitmem yang kuat untuk mewujudkan
dirinya sebagai insan yang bermakna bagi kesejahtraan manusia
8.
Memiliki
ketenangan baik batin maupun jiwa
Di dalam pembelajaran ada 4 hal
aspek yang terpenting di antaranya:
1.
Kognitif: kemampuan intelektual siswa dalam hal
berfikir, mengetahui dan memecahkan sebuah masaalah. Dan menurut Bloom (1956)
tujuan dari domain kognitif terdiri dari enam bagian diantaranya adalah:
pengetahuan,pemahaman, penerapan, analisis, sintesa, evaluasi.
2.
Afektif atau
intelektual: berkaitan dengan sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi
siswa.
Dan
menurut krathwol (1964) tujuan dari domain afektif terbagi menjadi lima
kategori diantaranya : penerimaan, pemberian respon/partisipasi, penilaian,
organisasi dan pembentukan pola hidup.
3.
Konatif
4.
Psikomotorik:
kemampuan yang menyankut kegiatan otot dan fisik . menurut Davk tujuan dari psikomotorik terbagi menjadi 5:
peniruan, manipulasi, ketetaapan, artikulasi dan pengalamiahan.
Pemahaman agama dalam konteks ritual…..
Allah berfirman :
يَا أَيَّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا ادخُلُوا
فِي السِّلْمِ كَافّةَ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّمُبِيْنَ الأية
Yang artinya
: Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu dalam islam kesluruhan, dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu. [3]
Dari ayat di atas kita dapat
menyimpulkan, bahwasannya agama yang di ridhoi oleh Allah SWT adalah agama
islam, karena di dalam agama islam kita di ajarkan pemahaman tentang : aqidah,
ibadah, dan ahlak dengan pengalamannya kehidupan sehari-hari atau keterpaduan
antara “hablum minallah” dengan “hablum minannasi”.
Makna esensial dari setiap ibadah itu
adalah sbb:
Ø Ibadah merupakan perwujudan
iman kepada Allah.
Ø
Bentuk Taqarub,
Ta’abud dan mahabbah seorang hamba.
Ø
Mengandung
nilai-nilai yang harus ditanam dalam sikap dan peerilaku kita sehari-hari.
(menjalankan semua perintahNYA
dan menjauh semua laranganNYA)
Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perkembangan jiwa
didalam beragama atau sering disebut Internalisasi Nilai Agama diantaranya adalah factor
internal (fitrah) dan factor eksternal (Linkunagan).
·
Factor internal
(fitrah)
Seperti yang kita ketahui bahwasannya manusia dilahirkan kedunia
ini dengan memiliki fitrah, hal ini yan membedakan antar manusia dengan hewan
dan manusia primitif.
·
Factor
eksternal (linkungan)
Factor linkungan disini meliputi: keluarga, sekolah dan masyarakat.
1.
Keluarga adalah asas/pondasi utama dalam menanamkan
kesadaran beragama anak yang sangat dominan. Salah seorang psikologi yakni
Hurlock bahwa keluaraga berperan penting didalam penanaman nilai-nilai agama
dan sebagai pusat pendidikan bagi anak untuk memperoleh pemahaman tentan nilai-nilainya (aspek
kehidupan).
2.
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan forma yang memiliki sistem kerja didalam
pembimbingan,pengajaran, dan latihan
kepada peserta didiknya agar mereka berkembang sesuai dengan potensi mereka
secara optimal. Kemudian sekolah juga mempunyai pengaruh didalam perkembangan
kepribadian anak, pengaruh itu dapat dibagi menjadi tiga (a. kurikulum yang
berisikan materi pengajaran, b. adanya hubungan antara murid dan guru, c.
hubungan antar anak/pergaulan sekolah).
3.
Masyarakat
juga memiliki peranan penting didalam
pembentukan karakteristik sianak tersebut (non formal), karena disetiap pulang
sekolah mereka melakukan interaksi dengan teman sobatnya atau masyarakat
lainnya. Maka dari itu perkembangan jiwa keagamaan anak tersebut bergantung pda
kualitas perilaku atau ahlak warga masyarakat itu sendiri.
Memahami perkemabangan dan aktualsasi fitrah beragama pada setiap
fase perkembangan:
ü
Masa balita
usia 0 s/d 2
ü
Masa
pra-sekolah dimulai dari usia 3 s/d 6
ü
Mas kanak-kanak
dimulai dari usia 6 s/d 12
ü
Masa remaja
dimulai dari usia 13 s/d 21
ü
Masa dewasa:
dewasa awal, dewasa madya, dewasa lanjut.
Macam-macam hikmah pendidikan:
Ø
Hikmah
pendidikan aqidah bagi kejiwaan
Tujuan dari
pemberian pendidikan kepada peserta didik yaitu untuk menanamkan keimanan pada
diri mereka, sehingga merek memiliki komitmen yang kokoh dan kuat untuk
mendengar dan taat mengamalkan aturan Allah SWT. Sepertihalnya: Iman kepada
Allah, kepada malaikat, kepada kitab-kitab Allah kepada nabi dan rasulullah,
hari kiamat dan iman kepada qodo dan qodarNYA.
Ø
Hikmah
pendidikan ibadah terhadap kejiwaan
Sepertihalnya :1. hikmah
syahadat, senantiasa berkomitmen dan
istikomah.
2. hikmah sholat terhadap kejiwaan, komitmen terhadap nilai-nilai
agama, self control, hidup teratur dan disiplin.
3. hikmah zakat terhadap kejiwaan, kesadaraan bahwa dalam harta
kekayaan yang dimilkinya adalah hak lain.
4. hikmah puasa, merupakan training ruhaniyyah dan self control
didalam mengendalikan hawa nafsu.
5. hikmah haji, menuntut pengorbanan jiwa, harta, waktu, dan
tenaga.
Ø
Hikmah
pendidikan ahlak
Rosulullah SAW bersabda : :”Sesungguhnya Aku diutus untuk
menyempurnakan ahlak”. Diharapkan kepada anak didik kita memiliki ahlak yang
terpuji karena maju mundurnya suatu bangsa tergantung ahlaknya, “bangsa itu
akan kekal , selama berahlak. Apabila ahlaknya lenyap, maka lenyap pula bangsa
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar