PENDAHALUAN
Belajar adalah kewajiban setiap orang, dan tujuan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru baik di rumah atau sekolah adalah agar dapat memperoleh
hasil belajar yang dapat memenuhi standart hasil belajar yang telah ditetapkan
atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik.
Pengertian hasil belajar menurut para ahli, setiap proses belajar
yang dilaksanakan oleh setiap peserta didik akan menghasilkan hasil belajar.
Didalam proses pembelajaran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang
peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan
keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor
internt dari siswa itu sendiri.
RUMUSAN MASALAH :
1.
Apa pengertian dari data kuantitatif dan bagaimana prosesnya
2.
Kapan metode kuantitatif itu digunakan
3.
Bagaimanakah hasil perkembangan hasil pendidikan bahasa arab siswa
kelas 3B
4.
Apakah siswa kelas 3B dapat memahami materi yang diberikan
5.
Adakah faktor pendukung maupun penghambat dalam belajar bahasa arab
siswa kelas 3B
TUJUAN PENELITIAN:
1.
Untuk mengetahui hasil perkembangan pendidikan bahasa arab siswa
kelas 3B tahun ajaran 2014/2015
2.
Untuk mengetahui hasil belajar bahasa arab siswa kelas 3B tahun
ajaran 2014/2015
3.
Untuk mengetahui faktor pendukung maupun penghambat dalam belajar
bahasa arab di kelas 3B
4.
Dalam menjaga dari meluasnya
pembahasan, maka peneliti memberi batasan permasalahan yaitu pengembangan
pendidikan bahasa arab siswa kelas 3B di Pondok Moderen Darussalam Gontor tahun
2014/2015.
5.
Tempat penelitian adalah kelas 3B di Pondok Moderen Darussalam
Gontor, Kabaputen Ponorogo, Mlarak.
PEMBAHASAN :
Pengertian Metode Penelitian Dalam Bahasa Arab[1]
Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini juga disbut sebagai
metode positifistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah yaitu konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode Discovery, karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, kemudian
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, kongkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada
umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses
penelitian ini bersifat deduktif, Dimana
untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat
dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan
data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data
yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau
inferensial sehingga dapat disimpulkan disimpulkan hipotesis yang dirumuskan
terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel
yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.
Proses penelitian kuantitatif[2]
Proses ini harus dimulai dari: 1. Rumusan masalah
2. Landasan teori
3. Perumuan hipotesis
4. Pengumpualan data didalamnya ada (populasi dan sampel –
pengembangan instrument – pengujian instrument)
5. Analisis data
6. Kesimpulan dan saran
Kapan Metode Kuantitatif digunakan[3]
Penggunaan metode kuantitatif, seperti yang di kemukakan bahwa,
metode kuantitatif dalam buku ini meliputi metode survei dan eksperimen.
Kemudian metode kuantitatif ini digunakan apabila:
a.
Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi, antara aturan dengan pealaksanaan, antara teori dengan praktek, dan
antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menysun proposal penelitian, masalah
ini harus ditunjukan dengan data, baik data hasil penelitiasn sendiri maupun
dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan
kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukan.
b.
Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan
informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c.
Bila ingin diketahui
pengaruh perlakuan/treatment tertentu. Untuk kepentingan ini metode
eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap
derajat kesehatan.
d.
Bal peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif , koperatif dan asosiatif.
e.
Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak
dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan Test IQ.
Hasil pengembangan pendidikan Bahasa arab
Dalam hal ini sekolah mengharapkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat
kefahaman yang mendalam akan metode dan
teori yang diajarkan oleh dosen – dosen agar mahasiswa dapat menyerap sekaligus
menerapkan sebagai otoriter tingkat kerja mahasiswa dalam kegiatan dari tugas –
tugas para dosen seperti pembuatan makalah dan cara penyampaian dalam
persentasi di dalam kelas.
Seperti yang kita ketahui belajar itu sangatlah mudah, cara yang
paling mudah adalah dengan membaca setelah membaca kita coba dalam bentuk
tulisan, dengan hal ini kita akan membahas tentang cara mudah dalam berbahasa
arab.
Belajar berbahasa arab sangatlah penting karna termasuk bahasa internasional
yang sering dikenal dengan ‘ilmu shorfi dan an-nahwi,dan didalam bahasa arab
terdapat berbagai pembahasan seperti ‘ilmu balagoh, yang mana di dalamnya kita
belajar bagaimana retorika, dan etika saat berbicara.
Untuk menerapkan
metode yang telah ada, kita dapat tentukan menganalisis dengan menggunakan
penelitian kuantitatif, dengan memasukkan metode pembelajaran bahasa arab
sehingga kita dapat menemukan hasil yang lebih baik lagi dalam penyampaian
hasil analisa.
Proses penelitian
kuantitatif dalam bahasa arab dapat kita terapkan dalam bentuk tabel yang telah
ada pada tabel di bawah ini :
Berdasarkan gambar di atas diberikan penjelasan, setiap penelitian
selalu berangkat dari masalah, seperti yang telah kita ketahui yang jadi pokok
penelitian terdapat pada rumusan masalah yaitu berbahasa arab, sehingga kita
mendapatkan metode yang tepat sebagai landasan teori yang kita gunakan hingga
menemukan hasil hipotesis dalam landasan
kita berbahasa arab sehingga kita mendapatkan hasil hipotesis yang baik.
Setelah masalah
diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya kita bisa mengetahui hasil
belajar yang dilakukan oleh mahasiswa diperlukan hasil evaluassi ( tes ) belajar mahasiswa. Tes mengandung
arti alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang
indifidu atau obyek akan kemampuannya dalam suatu hal tertentu.
Guna membuktikan hipotesa
diatas itu benar, maka kita harus tahu bagaimana metode yang tepat cara
mengajarkannya pada mahasiswa, sehingga dapat hasil yang baik dari hipotesa
yang kita buat dalam bentuk bagan seperti di atas.
Dari penelitian ini mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Dari hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran terutama untuk proses pembelajaran bahasa arab dan perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya ,
selaim hal itu semoga dapat digunakan
sebagai rujukan oleh para peneliti-peneliti selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah hasil
penelitian ini dapat di jadikan
sandaran untuk memperbaiki kualitas pendidikan
di madrasah , ataupun dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
mutu pendidikan .
b. Bagi pendidik dapat dijadikan sebagai masukan untuk kegiatan
belajar mengajar dalam dunia pendidikan dan dapat di jadikan acuan untuk
mengetahui perkembangan belajar dari siswa-siswi di sekolah tersebut.
c. Bagi orang tua, hasil
penelitian ini dapat memberikan semangat untuk lebih memperhatikan tingkat
perkembangan belajar anak terutama dalam pelajaran bahasa arab
d. Harapan terbesar bagi siswa adalah adanya semangat untuk lebih meningkatkan belajar, agar hasil
belajar bahasa arab dapat tercapai
secara maximal
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. LANDASAN TEORI
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Komponen-komponen
utama proses pendidikan adalah belajar, berfikir , mengingat, dan pengetahuan.
Dalam hal ini ada beberapa penjelasan terkait dengan pengertian mengenai belajar yaitu
1) Belajar adalah suatu
proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungan.[4]
2) Belajar adalah proses
munculnya atau berubahnya suatu perilaku karena adanya respon terhadap situasi.
Dalam bahasa Arab,
belajar berpadanan dengan kata Ta’allum. Sebagai salah satu sumber pengetahuan,
alquran menggunakan kata Ta’allum untuk penangkapan dan penyerapan pengeahuan
yang bersifat maknawi serta berpengaruh kepada perilaku. Dari uraian diatas
menunjukkan perbedaan pendapat mengenai apa yang di maksud dengan belajar.
Namun demikian, disamping adanya perbedaan-perbedaan itu terdapat juga suatu
persamaan yang besar. Semua pendapat itu menunjukkan bahwa belajar adalah
proses perubahan dan perubahan itu tidak hanya
perubahan lahir akan tetapi juga perubahan batin.
b. Pengertian Hasil
belajar
Hasil belajar menurut
Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari
suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang
diberikan guru. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi
yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar.
Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti.
c. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Faktor internal
Yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. Keadaan jasmani siswa dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi
jasmani agar tetap bugar harus di pertahankan dengan mengkonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi, selain hal itu siswa juga di anjurkan untuk memilih pola
istirahat dan olahraga yan terjadwal dan berkesinambungan. Hal ini penting
karena prubahan pola makan-minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi
tonus(tegangan otot) yang negatif dan merugikan
semangat mental siswa.[5] Sedangkan aspek rohaniah yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas pemeroleh pembelajaran siswa yaitu
intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua macam lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.
Lingkungan sosial di sekolah seperti guru, para staf administrasi,
serta teman-teman sekelasnya yang dpat mempengarui semangat belajar
seorang siswa. Para guru sebaiknya memberikan suri teladan yang baik dan rajin
khususnya dalam hal belajar, ini menjadi
daya dorong positif bagi kegiatan belajar siswa. lingkungan sosial yang
paling berpengaruh adalah pada keluarga dan orangtua. Sifat orangtua,
ketegangan keluarga, letak rumah
semuanya dapat memberikan dampak baik dan buruk terhadap kegiatan
belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan oleh siswa. Faktor-faktor tersebut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
c. Faktor pendekatan
belajar
Upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. strategi dalam hal
ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa seddemikian rupa
untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar.
2. Bahasa Arab Materi
pelajaran adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematism,
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan materi ajar
bahasa arab adalah materi pelajaran bahasa arab yang merupakan gabungan antara
pengetahuan, ketrampilan, faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga
dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa arab.
a. Pengertian Bahasa
Arab
Bahasa arab adalah
sakah satu bahasa yang dipilih oleh
allah sebagai bahasa Al-Qur’an yang diturunkan kepada manusia sebagai
pedomanhidup dan petunjuk bagi orang-orang beriman.[6]
b. Materi Bahasa
Arab
c. Tujuan Bahasa Arab
Selain hal itu ada
beberapa alasan yang menjadikan Bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang
penting diantaranya yaitu pertamabahasa arab merupakan bahasa al-quran. Dengan
demikian , bahasa arab dibutuhkan oleh semua umat islam untuk membaca dan
memahami al-quran serta mengetahui perintah dan larangan ALLAH.
Kedua, bahasa arab
merupakan bahasa dalam sholat, itu mempunyai arti bahwa mempunyai kaitan yang
erat dengan kaum muslim. Ketiga,bahasa arab merupakan bahasa hadis. Dan ketika
seseorang muslim ingin membaca dan memahami hadis-hadis nabi SAW maka ia harus
memahami bahasa arab. Keempat, kedudukan bahasa arab dari sisi ekonomi. Kelima,
banyaknya pengguna bahasa arab. Bahsa arab digunakan sebagai bahasa pertama
oleh lebih dari 22 negara arab dan sebagai bahasa kedua diberbagai belahan
negara islam. Artinya sekitar 1/7 negara-negara di dunia menggunakan bahsa arab
sebagai bahasa pertama. Selain hal itu, di negara-negara islam banyak
diselenggarakan pembelajaran bahasa arab karena bahasa ini keterkaitan dengan
agamanya.[7]
Kesimpulan
Setelah pembahasan diatas, kami dapat menyimpulkan: bahwasannya
setiap penelitian itu berawal dari suatu permasalahan yang diteliti oeh
peneliti.
Pengertian Metode
kuantitatif, Metode ini dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini juga disbut sebagai metode positifistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah yaitu konkret/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
.Kenapa Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan statistik.
Prosesnya diawali denegan menentukan
rumusan masalah, Landasan teori, Perumuan hipotesis, Perumuan hipotesis,
Pengumpualan data didalamnya ada (populasi dan sampel – pengembangan instrument
– pengujian instrument), Analisis data, Kesimpulan dan saran.
Referensi:
1.
Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Penerbit:
Albeta Bandung).
2.
H. Mahmud, Psikologi Pendidikan (Bandung: CV pustaka
setia, 2010).
3.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2008).
4.
Yufridal Fitri Nursalam, Bahasa Arab Sejarah, Perkembangan, Keistimewaan Dan
Urgensi Mempelajarinya (Ponorogo: Stain Press 2011)
5.
Al-Khulli, Muhammad Ali, Strategi Prmbelajaran Bahasa Arab
(Yogyakarta: Basan, 2010).
[1]. Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Penerbit:
Albeta Bandung), hal. 13
[2]. Ibid. hal. 49
[3]. Ibid. hal.. 33
[5] Muhibbin Syah,
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,
2008). hal 133
[6] Yufridal Fitri
Nursalam, Bahasa Arab Sejarah, Perkembangan, Keistimewaan Dan
Urgensi Mempelajarinya (Ponorogo: Stain Press 2011) hal 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar