Sabtu, 28 November 2015

Penelitian Kuantitatif Dalam Bahasa Arab


PENDAHALUAN
Belajar adalah kewajiban setiap orang, dan tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik di rumah atau sekolah adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dapat memenuhi standart hasil belajar yang telah ditetapkan atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik.

Pengertian hasil belajar menurut para ahli, setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh setiap peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Didalam proses pembelajaran guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor internt dari siswa itu sendiri.
RUMUSAN MASALAH :
1.    Apa pengertian dari data kuantitatif dan bagaimana prosesnya
2.    Kapan metode kuantitatif itu digunakan
3.    Bagaimanakah hasil perkembangan hasil pendidikan bahasa arab siswa kelas 3B
4.    Apakah siswa kelas 3B dapat memahami materi yang diberikan
5.    Adakah faktor pendukung maupun penghambat dalam belajar bahasa arab siswa kelas 3B
TUJUAN PENELITIAN:
1.    Untuk mengetahui hasil perkembangan pendidikan bahasa arab siswa kelas 3B tahun ajaran 2014/2015
2.    Untuk mengetahui hasil belajar bahasa arab siswa kelas 3B tahun ajaran 2014/2015
3.    Untuk mengetahui faktor pendukung maupun penghambat dalam belajar bahasa arab di kelas 3B

4.    Dalam menjaga dari meluasnya pembahasan, maka peneliti memberi batasan permasalahan yaitu pengembangan pendidikan bahasa arab siswa kelas 3B di Pondok Moderen Darussalam Gontor tahun 2014/2015.
5.    Tempat penelitian adalah kelas 3B di Pondok Moderen Darussalam Gontor, Kabaputen Ponorogo, Mlarak.


PEMBAHASAN :
Pengertian Metode Penelitian Dalam Bahasa Arab[1]
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini juga disbut sebagai metode positifistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah yaitu konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode Discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, kemudian pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, kongkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian ini  bersifat deduktif, Dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis  secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.
Proses penelitian kuantitatif[2]
Proses ini harus dimulai dari: 1. Rumusan masalah
2. Landasan teori
3. Perumuan hipotesis
4. Pengumpualan data didalamnya ada (populasi dan sampel – pengembangan instrument – pengujian instrument)
 5. Analisis data
6. Kesimpulan dan saran

Kapan Metode Kuantitatif digunakan[3]
Penggunaan metode kuantitatif, seperti yang di kemukakan bahwa, metode kuantitatif dalam buku ini meliputi metode survei dan eksperimen. Kemudian metode kuantitatif ini digunakan apabila:
a.       Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pealaksanaan, antara teori dengan praktek, dan antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menysun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukan dengan data, baik data hasil penelitiasn sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukan.
b.      Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c.       Bila ingin diketahui  pengaruh perlakuan/treatment tertentu. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan.
d.      Bal peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif , koperatif dan asosiatif.
e.       Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan Test IQ.

Hasil pengembangan pendidikan Bahasa arab                                                 
Dalam hal ini sekolah mengharapkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat kefahaman  yang mendalam akan metode dan teori yang diajarkan oleh dosen – dosen agar mahasiswa dapat menyerap sekaligus menerapkan sebagai otoriter tingkat kerja mahasiswa dalam kegiatan dari tugas – tugas para dosen seperti pembuatan makalah dan cara penyampaian dalam persentasi di dalam kelas.
Seperti yang kita ketahui belajar itu sangatlah mudah, cara yang paling mudah adalah dengan membaca setelah membaca kita coba dalam bentuk tulisan, dengan hal ini kita akan membahas tentang cara mudah dalam berbahasa arab.
Belajar berbahasa arab sangatlah penting karna termasuk bahasa internasional yang sering dikenal dengan ‘ilmu shorfi dan an-nahwi,dan didalam bahasa arab terdapat berbagai pembahasan seperti ‘ilmu balagoh, yang mana di dalamnya kita belajar bagaimana retorika, dan etika saat berbicara.
            Untuk menerapkan metode yang telah ada, kita dapat tentukan menganalisis dengan menggunakan penelitian kuantitatif, dengan memasukkan metode pembelajaran bahasa arab sehingga kita dapat menemukan hasil yang lebih baik lagi dalam penyampaian hasil analisa.
            Proses penelitian kuantitatif dalam bahasa arab dapat kita terapkan dalam bentuk tabel yang telah ada pada tabel di bawah ini :
          
Berdasarkan gambar di atas diberikan penjelasan, setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, seperti yang telah kita ketahui yang jadi pokok penelitian terdapat pada rumusan masalah yaitu berbahasa arab, sehingga kita mendapatkan metode yang tepat sebagai landasan teori yang kita gunakan hingga menemukan hasil hipotesis  dalam landasan kita berbahasa arab sehingga kita mendapatkan hasil hipotesis yang baik.
        Setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya kita bisa mengetahui hasil belajar yang dilakukan oleh mahasiswa diperlukan hasil evaluassi  ( tes ) belajar mahasiswa. Tes mengandung arti alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang indifidu atau obyek akan kemampuannya dalam suatu hal tertentu.
        Guna membuktikan hipotesa diatas itu benar, maka kita harus tahu bagaimana metode yang tepat cara mengajarkannya pada mahasiswa, sehingga dapat hasil yang baik dari hipotesa yang kita buat dalam bentuk bagan seperti di atas.



Dari penelitian ini mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut:
           1.      Secara Teoritis
        Dari hasil penelitian ini diharapkan  dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama untuk proses pembelajaran bahasa arab dan  perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya , selaim hal itu semoga  dapat digunakan sebagai rujukan oleh para peneliti-peneliti selanjutnya.
           2.      Secara Praktis
a.  Bagi sekolah hasil penelitian ini  dapat di jadikan sandaran  untuk memperbaiki kualitas  pendidikan  di madrasah , ataupun dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi mutu pendidikan .
b. Bagi pendidik dapat dijadikan sebagai masukan untuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan dan dapat di jadikan acuan untuk mengetahui perkembangan belajar dari siswa-siswi di sekolah tersebut.
c.  Bagi orang tua, hasil penelitian ini dapat memberikan semangat untuk lebih memperhatikan tingkat perkembangan belajar anak terutama dalam pelajaran bahasa arab
d. Harapan terbesar bagi siswa adalah adanya semangat untuk  lebih meningkatkan belajar, agar hasil belajar  bahasa arab dapat tercapai secara maximal
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR  DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.    LANDASAN TEORI
1.      Hasil Belajar
a.       Pengertian Belajar
        Komponen-komponen utama proses pendidikan adalah belajar, berfikir , mengingat, dan pengetahuan. Dalam hal ini ada beberapa penjelasan terkait dengan  pengertian mengenai belajar yaitu
1)   Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.[4]
2)   Belajar adalah proses munculnya atau berubahnya suatu perilaku karena adanya respon terhadap situasi.
        Dalam bahasa Arab, belajar berpadanan dengan kata Ta’allum. Sebagai salah satu sumber pengetahuan, alquran menggunakan kata Ta’allum untuk penangkapan dan penyerapan pengeahuan yang bersifat maknawi serta berpengaruh kepada perilaku. Dari uraian diatas menunjukkan perbedaan pendapat mengenai apa yang di maksud dengan belajar. Namun demikian, disamping adanya perbedaan-perbedaan itu terdapat juga suatu persamaan yang besar. Semua pendapat itu menunjukkan bahwa belajar adalah proses perubahan dan perubahan itu tidak hanya  perubahan lahir akan tetapi juga perubahan batin.
b.        Pengertian Hasil belajar
        Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
        Sedangkan menurut  Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
c.         Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
      Faktor-faktor yang yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a.       Faktor internal
Yakni keadaan jasmani dan rohani siswa. Keadaan jasmani siswa dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi jasmani agar tetap bugar harus di pertahankan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, selain hal itu siswa juga di anjurkan untuk memilih pola istirahat dan olahraga yan terjadwal dan berkesinambungan. Hal ini penting karena prubahan pola makan-minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus(tegangan otot) yang negatif dan merugikan  semangat mental siswa.[5]  Sedangkan aspek rohaniah yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pemeroleh pembelajaran siswa yaitu intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.
b.      Faktor eksternal
Faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua macam  lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial di sekolah seperti guru, para staf administrasi,
serta teman-teman sekelasnya yang dpat mempengarui semangat belajar seorang siswa. Para guru sebaiknya memberikan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, ini menjadi  daya dorong positif bagi kegiatan belajar siswa. lingkungan sosial yang paling berpengaruh adalah pada keluarga dan orangtua. Sifat orangtua, ketegangan keluarga, letak rumah  semuanya dapat memberikan dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan oleh siswa. Faktor-faktor tersebut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 
c.       Faktor pendekatan belajar
Upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa seddemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar.
2.      Bahasa Arab Materi pelajaran adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematism, digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan materi ajar bahasa arab adalah materi pelajaran bahasa arab yang merupakan gabungan antara pengetahuan, ketrampilan, faktor sikap, yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa arab.

a.       Pengertian Bahasa Arab
        Bahasa arab adalah sakah satu bahasa  yang dipilih oleh allah sebagai bahasa Al-Qur’an yang diturunkan kepada manusia sebagai pedomanhidup dan petunjuk bagi orang-orang beriman.[6]
b.      Materi Bahasa Arab        
c.       Tujuan Bahasa Arab
        Selain hal itu ada beberapa alasan yang menjadikan Bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang penting diantaranya yaitu pertamabahasa arab merupakan bahasa al-quran. Dengan demikian , bahasa arab dibutuhkan oleh semua umat islam untuk membaca dan memahami al-quran serta mengetahui perintah dan larangan ALLAH.
        Kedua, bahasa arab merupakan bahasa dalam sholat, itu mempunyai arti bahwa mempunyai kaitan yang erat dengan kaum muslim. Ketiga,bahasa arab merupakan bahasa hadis. Dan ketika seseorang muslim ingin membaca dan memahami hadis-hadis nabi SAW maka ia harus memahami bahasa arab. Keempat, kedudukan bahasa arab dari sisi ekonomi. Kelima, banyaknya pengguna bahasa arab. Bahsa arab digunakan sebagai bahasa pertama oleh lebih dari 22 negara arab dan sebagai bahasa kedua diberbagai belahan negara islam. Artinya sekitar 1/7 negara-negara di dunia menggunakan bahsa arab sebagai bahasa pertama. Selain hal itu, di negara-negara islam banyak diselenggarakan pembelajaran bahasa arab karena bahasa ini keterkaitan dengan agamanya.[7]
Kesimpulan
Setelah pembahasan diatas, kami dapat menyimpulkan: bahwasannya setiap penelitian itu berawal dari suatu permasalahan yang diteliti oeh peneliti.
        Pengertian Metode kuantitatif, Metode ini dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini juga disbut sebagai metode positifistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah yaitu konkret/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
.Kenapa Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
Prosesnya diawali denegan menentukan rumusan masalah, Landasan teori, Perumuan hipotesis, Perumuan hipotesis, Pengumpualan data didalamnya ada (populasi dan sampel – pengembangan instrument – pengujian instrument), Analisis data, Kesimpulan dan saran.




Referensi:
1.      Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Penerbit: Albeta Bandung).
2.      H. Mahmud, Psikologi Pendidikan (Bandung: CV pustaka setia,  2010). 
3.      Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2008).
4.      Yufridal Fitri Nursalam, Bahasa Arab  Sejarah, Perkembangan, Keistimewaan Dan Urgensi Mempelajarinya (Ponorogo: Stain Press 2011)
5.      Al-Khulli, Muhammad Ali, Strategi Prmbelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Basan, 2010).




[1]. Prof. Dr. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan, (Penerbit: Albeta Bandung), hal. 13
[2]. Ibid. hal. 49
[3]. Ibid. hal.. 33
[4] H. Mahmud, Psikologi Pendidikan (Bandung: CV pustaka setia,  2010).  hal 61

[5] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2008). hal 133
[6] Yufridal Fitri Nursalam,  Bahasa Arab  Sejarah, Perkembangan, Keistimewaan Dan Urgensi Mempelajarinya (Ponorogo: Stain Press 2011) hal 1
[7] Muhammad Ali Al-Khulli, Strategi Prmbelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Basan, 2010). hal 22-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemaknaan Kebengkokan Wanita sebagaimana Tulang Rusuk

Terkadang kita selalu mendengar, ada istilah bahwa “wanita itu bengkok” seperti tulang rusuk. Tentu mungkin ada yang bertanya-tanya maksud...